Indah Damai Nyaman
MPLS adalah Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah sesuai dengan Permendikbud No. 18 Tahun 2016 tentang Pengenalan Lingkungan Sekolah bagi Peserta Didik baru menyatakan bahwa pengenalan lingkungan sekolah dimaksudkan untuk mendukung proses pembelajaran yang sesuai dengan tujuan pendidikan nasional. Tujuan MPLS Tujuan kegiatan Pengenalan Lingkungan Sekolah Bagi Peserta Didik Baru,antara lain: Mengenali potensi diri peserta didik baru; Membantu peserta didik baru beradaptasi dengan lingkungan sekolah dan sekitarnya, antara lain terhadap aspek keamanan, fasilitas umum, dan sarana prasarana sekolah; Menumbuhkan motivasi, semangat, dan cara elajar efektif sebagai peserta didik baru; Mengembangkan interaksi positif antar peserta didik dan warga sekolah lainnya; Menumbuhkan perilaku positif, antara lain: kejujuran, kemandirian, sikap saling menghargai, menghormati keanekaragaman dan persatuan, kedisiplinan, hidup bersih dan sehat untuk mewujudkan siswa yang memilki nilai integritas, etos kerja, dan semangat gotong royong.
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) merupakan program makan siang gratis Indonesia pada pemerintahan Prabowo Subianto yang berjalan secara bertahap sejak 6 Januari 2025. MBG menargetkan siswa-siswi PAUD hingga SMA/SMK serta ibu hamil dan menyusui.
ANBK adalah singkatan dari Asesmen Nasional Berbasis Komputer, sebuah program yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Indonesia. Program ini bertujuan untuk mengevaluasi mutu pendidikan di sekolah-sekolah dasar dan menengah. ANBK menggantikan Ujian Nasional (UN) yang sebelumnya menjadi tolok ukur utama dalam menilai prestasi siswa. Dengan ANBK, fokus penilaian tidak hanya pada hasil belajar individu, tetapi juga pada kualitas pendidikan secara keseluruhan di setiap satuan pendidikan. ANBK dilaksanakan dengan menggunakan tiga instrumen utama: Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), Survei Karakter, dan Survei Lingkungan Belajar. AKM bertujuan untuk mengukur kemampuan literasi dan numerasi siswa, yang merupakan keterampilan dasar yang diperlukan untuk berpartisipasi dalam masyarakat. Survei Karakter mengukur perkembangan karakter siswa sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila, sedangkan Survei Lingkungan Belajar mengevaluasi kondisi dan kualitas lingkungan belajar di sekolah. Pengantar ANBK Sejak diperkenalkan pada tahun 2021, ANBK telah menjadi bagian penting dari kebijakan pendidikan di Indonesia. Kebijakan ini merupakan bagian dari program Merdeka Belajar yang diluncurkan oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Makarim. Dengan ANBK, diharapkan dapat memberikan gambaran yang lebih komprehensif mengenai kualitas pendidikan di seluruh Indonesia. ANBK tidak hanya berfungsi sebagai alat evaluasi, tetapi juga sebagai dasar untuk perbaikan sistem pendidikan. Melalui data yang diperoleh dari ANBK, pemerintah dapat mengidentifikasi area yang perlu diperbaiki dan mengembangkan kebijakan yang lebih tepat sasaran. Hal ini sangat penting untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia, terutama di tengah tantangan yang dihadapi oleh sistem pendidikan saat ini. Tujuan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) memiliki beberapa tujuan utama yang dirancang untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia. Berikut adalah tujuan-tujuan tersebut: Pemetaan Mutu Pendidikan: ANBK bertujuan untuk memberikan gambaran menyeluruh tentang kualitas pendidikan di setiap satuan pendidikan. Dengan pemetaan ini, pemerintah dan pemangku kepentingan dapat memperoleh informasi akurat mengenai kondisi pendidikan di berbagai daerah, termasuk aspek akademik dan non-akademik seperti karakter siswa dan lingkungan belajar. Identifikasi Kelemahan dan Kekuatan: Melalui asesmen yang menyeluruh, ANBK memungkinkan identifikasi area yang memerlukan perbaikan serta aspek yang sudah berjalan dengan baik dalam sistem pendidikan. Informasi ini sangat berharga untuk merancang intervensi yang tepat guna meningkatkan kualitas pendidikan secara keseluruhan. Peningkatan Kualitas Pembelajaran: Salah satu tujuan utama ANBK adalah mendorong perbaikan mutu pembelajaran di sekolah. Dengan memperoleh gambaran yang jelas tentang kompetensi siswa, karakter, dan lingkungan belajar, sekolah dapat merancang strategi pembelajaran yang lebih efektif dan sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Evaluasi Kebijakan Pendidikan: ANBK juga bertujuan untuk mengevaluasi dampak dari berbagai kebijakan pendidikan yang telah diterapkan. Hasil asesmen dapat menjadi indikator keberhasilan program-program pendidikan dan menjadi dasar untuk penyempurnaan kebijakan di masa mendatang. Pengembangan Kompetensi Abad 21: ANBK dirancang untuk mengukur dan mendorong pengembangan kompetensi yang relevan dengan kebutuhan abad 21, seperti literasi, numerasi, dan kemampuan berpikir kritis. Hal ini penting untuk mempersiapkan peserta didik menghadapi tantangan global yang semakin kompleks. Peningkatan Akuntabilitas Pendidikan: Dengan menyediakan data yang transparan dan dapat dipertanggungjawabkan, ANBK bertujuan untuk meningkatkan akuntabilitas sistem pendidikan. Ini dapat mendorong partisipasi aktif dari berbagai pemangku kepentingan, termasuk orang tua dan masyarakat, dalam upaya peningkatan mutu pendidikan. Penyediaan Basis Data untuk Pengambilan Keputusan: ANBK bertujuan untuk menghasilkan basis data yang komprehensif tentang kondisi pendidikan di Indonesia. Data ini sangat berharga sebagai landasan pengambilan keputusan berbasis bukti dalam perumusan kebijakan dan program pendidikan di tingkat nasional maupun daerah. Stimulasi Inovasi dalam Pendidikan: Dengan memberikan gambaran yang jelas tentang tantangan dan peluang dalam sistem pendidikan, ANBK diharapkan dapat menstimulasi inovasi baru dalam metode pembelajaran, manajemen sekolah, dan pengembangan kurikulum. Dengan tujuan-tujuan tersebut, ANBK diharapkan dapat berkontribusi signifikan terhadap peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia secara menyeluruh. Manfaat ANBK ANBK memiliki berbagai manfaat bagi siswa, sekolah, dan pemerintah. Beberapa manfaat tersebut antara lain: Pemetaan Mutu Pendidikan: ANBK memberikan data yang akurat tentang kualitas pendidikan di berbagai sekolah, sehingga pemerintah dapat mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk perbaikan. Umpan Balik untuk Sekolah: Hasil ANBK dapat digunakan oleh sekolah untuk mengevaluasi dan meningkatkan proses pembelajaran mereka. Peningkatan Kualitas Pembelajaran: Dengan fokus pada literasi dan numerasi, ANBK membantu siswa mengembangkan keterampilan yang diperlukan untuk sukses di masa depan. Proses Pelaksanaan Simulasi ANBK Proses pelaksanaan simulasi ANBK (Asesmen Nasional Berbasis Komputer) di sekolah-sekolah Indonesia melibatkan beberapa tahapan penting yang dirancang untuk mempersiapkan siswa dan sekolah sebelum pelaksanaan ANBK yang sesungguhnya. Berikut adalah langkah-langkah dalam proses simulasi ANBK: 1. Persiapan Awal Sebelum simulasi dilaksanakan, sekolah harus melakukan persiapan yang mencakup: Penyediaan Infrastruktur: Sekolah harus memastikan bahwa fasilitas teknologi, seperti komputer dan jaringan internet, tersedia dan berfungsi dengan baik. Ini termasuk memeriksa perangkat keras dan perangkat lunak yang akan digunakan selama simulasi. Pelatihan Staf: Guru dan staf administrasi perlu dilatih mengenai prosedur pelaksanaan ANBK dan penggunaan perangkat yang akan digunakan. Pelatihan ini penting agar semua pihak memahami mekanisme ujian berbasis komputer. Sosialisasi kepada Siswa dan Orang Tua: Sekolah harus memberikan informasi yang jelas kepada siswa dan orang tua mengenai tujuan dan proses simulasi ANBK. Ini membantu menciptakan pemahaman yang baik tentang pentingnya simulasi. 2. Pelaksanaan Simulasi Simulasi ANBK biasanya dilakukan dalam beberapa sesi untuk mengakomodasi jumlah siswa yang terbatas. Berikut adalah tahapan dalam pelaksanaan simulasi: Pembagian Sesi: Siswa dibagi menjadi beberapa sesi. Misalnya, untuk satu sesi dapat diikuti oleh 15 siswa, dan total siswa yang terlibat bisa mencapai 45 siswa dengan beberapa cadangan. Pelaksanaan Ujian: Selama simulasi, siswa akan mengerjakan soal-soal yang mencakup tiga instrumen utama ANBK: Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) yang mengukur literasi dan numerasi. Survei Karakter yang menilai sikap dan nilai siswa. Survei Lingkungan Belajar yang melibatkan input dari siswa, guru, dan kepala sekolah. Penggunaan Platform Digital: Simulasi dilakukan secara daring menggunakan platform yang telah disiapkan. Siswa akan berlatih mengoperasikan perangkat komputer dan menjawab soal dalam format yang akan mereka temui pada ANBK yang sesungguhnya. 3. Evaluasi dan Umpan Balik Setelah simulasi selesai, evaluasi dilakukan untuk menilai efektivitas pelaksanaan: Pengumpulan Umpan Balik: Sekolah mengumpulkan umpan balik dari siswa dan guru mengenai pengalaman mereka selama simulasi. Ini mencakup aspek teknis, seperti kestabilan jaringan dan kemudahan penggunaan perangkat. Analisis Hasil: Hasil dari simulasi dianalisis untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan dalam pelaksanaan. Hal ini membantu sekolah untuk melakukan perbaikan sebelum ANBK yang sesungguhnya. Rapat Evaluasi: Pihak sekolah, termasuk pengawas dari Dinas Pendidikan, melakukan rapat evaluasi untuk membahas hasil simulasi dan merencanakan langkah-langkah perbaikan yang diperlukan. 4. Gladi Bersih Setelah simulasi, biasanya diadakan gladi bersih sebagai persiapan terakhir sebelum ANBK. Gladi ini bertujuan untuk memastikan semua siswa dan staf siap menghadapi ujian yang sebenarnya. Gladi bersih ini melibatkan pengulangan proses yang sama dengan simulasi, tetapi dengan lebih fokus pada kesiapan akhir. Dengan mengikuti proses simulasi ANBK ini, diharapkan siswa dapat lebih siap dan percaya diri dalam menghadapi ANBK yang sesungguhnya, serta sekolah dapat mengidentifikasi dan mengatasi berbagai kendala yang mungkin muncul selama pelaksanaan ujian. Simulasi ANBK Sebelum pelaksanaan ANBK, terdapat kegiatan simulasi ANBK yang bertujuan untuk mempersiapkan siswa dan sekolah. Simulasi ini merupakan uji coba infrastruktur dan sistem yang akan digunakan selama ANBK. Melalui simulasi, siswa dapat berlatih menggunakan perangkat yang akan digunakan, seperti komputer atau laptop, serta mengenal jenis soal yang akan diujikan. Simulasi ANBK juga membantu sekolah dalam memastikan bahwa semua aspek teknis berjalan dengan baik sebelum pelaksanaan asesmen yang sebenarnya. Dengan demikian, siswa diharapkan dapat menghadapi ANBK dengan lebih percaya diri dan siap secara mental. Soal ANBK Kelas 5 Untuk siswa kelas 5, ANBK mencakup soal-soal yang dirancang untuk mengukur kemampuan literasi dan numerasi. Soal ANBK kelas 5 biasanya terdiri dari berbagai jenis pertanyaan yang menguji pemahaman siswa terhadap materi yang telah dipelajari. Contoh soal dapat mencakup pertanyaan tentang membaca teks, menyelesaikan masalah matematika, dan mengukur kemampuan berpikir kritis. Berbagai sumber menyediakan contoh soal ANBK untuk membantu siswa berlatih. Misalnya, terdapat banyak platform yang menawarkan simulasi soal ANBK yang dapat diakses secara online. Dengan berlatih menggunakan soal-soal ini, siswa dapat lebih siap menghadapi ANBK dan meningkatkan peluang mereka untuk meraih hasil yang baik. Instrumen dalam ANBK 1. Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) AKM adalah instrumen utama dalam ANBK yang dirancang untuk mengukur kemampuan dasar siswa dalam literasi dan numerasi. Literasi membaca mencakup kemampuan siswa untuk memahami dan menggunakan teks dalam berbagai konteks, sedangkan numerasi berfokus pada kemampuan siswa dalam menggunakan konsep matematika untuk menyelesaikan masalah sehari-hari. 2. Survei Karakter Survei Karakter bertujuan untuk mengukur perkembangan karakter siswa. Dalam survei ini, siswa dinilai berdasarkan enam aspek yang terdapat dalam Profil Pelajar Pancasila, seperti kemandirian, kreativitas, dan gotong royong. Penilaian ini penting untuk memastikan bahwa pendidikan tidak hanya berfokus pada aspek akademik, tetapi juga pada pembentukan karakter siswa. 3. Survei Lingkungan Belajar Survei Lingkungan Belajar mengevaluasi kondisi dan kualitas lingkungan belajar di sekolah. Aspek yang dinilai meliputi iklim keamanan, inklusivitas, dan dukungan orang tua terhadap pendidikan. Hasil dari survei ini memberikan gambaran tentang faktor-faktor yang mempengaruhi proses belajar mengajar di sekolah. Kesimpulan ANBK merupakan langkah maju dalam sistem evaluasi pendidikan di Indonesia. Dengan pendekatan yang lebih komprehensif dan berbasis data, ANBK diharapkan dapat memberikan gambaran yang lebih jelas tentang kondisi pendidikan di seluruh Indonesia. Melalui ANBK, sekolah dan pemerintah dapat bekerja sama untuk menciptakan lingkungan belajar yang lebih baik dan meningkatkan kualitas pendidikan di masa mendatang.
Pemerintah meluncurkan program Makan Bergizi Gratis (MBG) dengan tujuan meningkatkan gizi masyarakat dan mengurangi angka kemiskinan. Program MBG menargetkan 82,9 juta penerima manfaat dengan alokasi anggaran sebesar Rp171 triliun. Fokus utama program ini adalah peningkatan gizi anak-anak dan ibu hamil, sekaligus berkontribusi pada pengurangan angka kemiskinan hingga 2,6 persen. MBG telah ditetapkan sebagai salah satu program prioritas nasional untuk periode 2025–2029 di bawah pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Pemerintah meluncurkan program Makan Bergizi Gratis (MBG) dengan tujuan meningkatkan gizi masyarakat dan mengurangi angka kemiskinan. Program MBG menargetkan 82,9 juta penerima manfaat dengan alokasi anggaran sebesar Rp171 triliun. Fokus utama program ini adalah peningkatan gizi anak-anak dan ibu hamil, sekaligus berkontribusi pada pengurangan angka kemiskinan hingga 2,6 persen. MBG telah ditetapkan sebagai salah satu program prioritas nasional untuk periode 2025–2029 di bawah pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Pemerintah meluncurkan program Makan Bergizi Gratis (MBG) dengan tujuan meningkatkan gizi masyarakat dan mengurangi angka kemiskinan. Program MBG menargetkan 82,9 juta penerima manfaat dengan alokasi anggaran sebesar Rp171 triliun. Fokus utama program ini adalah peningkatan gizi anak-anak dan ibu hamil, sekaligus berkontribusi pada pengurangan angka kemiskinan hingga 2,6 persen. MBG telah ditetapkan sebagai salah satu program prioritas nasional untuk periode 2025–2029 di bawah pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Komentar (0)